Ketua Komisi VII DPR RI Sutan Bathoegana mengharapkan pemerintah
dapat segera menyesuaikan anggaran yang digunakan untuk subsidi bahan bakar
minyak (BBM) dengan cara mematok alokasi anggaran menjadi sekitar 20 hingga 30
persen.
"Penyesuaian anggaran subsidi BBM ini diperlukan
sehingga harganya fluktuatif dengan menyesuaikan harga minyak dunia. Hal itu
tentu akan berguna bagi peningkatan pertumbuhan ekonomi nasional," kata
Sutan di Jakarta, Sabtu (16/3).
Menurut dia, penyesuaian subsidi BBM menjadi upaya terbaik
yang dapat dilakukan pemerintah untuk meningkatkan pembangunan infrastruktur
seperti yang didesak oleh Kamar Dagang Indonesia (Kadin) dan Asosiasi Pengusaha
Indonesia (Apindo).
Selain itu investor asing juga akan tertarik menanamkan
modalnya di Indonesia jika pembangunan infrastruktur dikembangkan secara baik.
Dia menambahkan jika pembangunan infrastruktur terhambat
maka ekonomi nasional akan terganggu.
"Kemudian kita tahu bahwa setiap satu persen
pertumbuhan ekonomi maka akan menghasilkan 300 lapangan kerja baru," kata
Sutan.
Sutan mengatakan murahnya harga BBM jenis premium juga
memperbesar kemungkinan penyelundupan bahan bakar ke luar negeri.
Ketua Komisi VII tersebut mengatakan anggaran subsidi BBM
dapat dialihkan kepada sektor lain seperti kesehatan, pendidikan, transportasi
umum dan juga infrastruktur.
Pemerintah telah menganggarkan dana sebesar Rp274,4 triliun
dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) untuk subsidi energi. Sekitar
Rp198,3 triliun dari anggaran tersebut dialokasikan untuk subsidi BBM pada
tahun 2013.
sumber
0 komentar:
Posting Komentar